The Legend Of Hercules (2014)
Sutradara Renny Harlin
Penulis Sean Hood, Daniel Giat
Pemain Kellan Lutz,
Scott Adkins
Durasi 1 Jam 39 Menit
Rilis 10 Januari 2014
Budget $ 70.000.000
Worldwide
Gross $ 61.279.452
Subtitle
Rilis 5 Februari 20114
---------------------------------------------------------------------
Subtitle
Indonesia Subtitle Blu-Ray
Indonesia Subtitle Blu-Ray
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
Subtitle
Indonesia Subtitle CAMRip
Subtitle
Indonesia Subtitle CAMRip
---------------------------------------------------------------------
Follow Instagram saya, ya teman-teman, baru bikin nih
Apalagi bagi yang penasaran penampakan sayah
----> @paint_lapain <----
---------------------------------------------------------------------
Apalagi bagi yang penasaran penampakan sayah
----> @paint_lapain <----
---------------------------------------------------------------------
Overdrive
---- UNDUH FILM - LOGIN/DAFTAR DULU, GRATISSS !!!
---- UNDUH FILM - LOGIN/DAFTAR DULU, GRATISSS !!!
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
Klik Link yang ada --- Tunggu sampai keluar tulisan “VISIT LINK”
Setelah itu Klik “VISIT LINK” dan tunggu masuk ke tempat download
---------------------------------------------------------------------
Trailer
---------------------------------------------------------------------
Sebuah
Coretan
Semalam habis nonton di bioskop,
Lalu garap subs inih...
Saatnya berangkat blusukan !!
Untuk versi CAMnyah, ada dua adegan
perkataan yg terpotong, totalnya yg di potong, yah sekitar 10 detik doank…
Adegan saat Iphicles meminta maaf ke
Amphitryon
- Maafkan aku, Ayah.
- Aku tak mau kau meminta maaf.
Dan terakhir, perkataan saat
Hercules diyakinkan oleh “Peramal”
“Kau belum siap untuknya saat itu.”
The Legend Of Hercules yang
dibintangi aktor Twilight Kellan Lutz ini dengan sukses masuk ke dalam 3 film
jebot yang pernah gueh tonton di bioskop. Lainnya adalah Skyline, dimana gueh
tetep kagum sama budget minimalisnya namun mampu memberi efek visual yang
memukau (masih teringat akan bling2 birunya yang menghinoptis) dan mampu
membuatku begadang dari jam 12 malem sampe jam 4 subuh buat bikin subsnya
(sayang subsnya agak ngaco, masih subs awal2, mana ga ada subs linggisnya ---
termasuk subs tercepat + hearing yg gue garap).
Kedua, The Darkest Hour, sebenarnya
udah tahu film ini jelek, lebih jelek dari Skyline walau budget 3x lebih gede.
Namun, karena nganggur, ga ada kerjaan, akhirnya memutuskan nonton film ini di
bioskop. Dan, hell yeah, bioskopnya sepiiii dari penonton. Yeah lagi, gara2
nonton di bioskop, bisa cepat garap subsnya.
Kembali ke Hercules, awalnya kukira
film ini akan tayang serempak di Indonesia seperti di Amrik sanah. Kebetulan
juga saat tangal itu sedang keluar kota, mungkin malemnya bisa nonton pelem
inih. Nyatanya, eh, filmnya di-undur sampe akhir Januari. Sebenarnya film ini
potensial banget untuk sukses dan menghibur. Sayangnya, film yang ingin menjadi
film aksi popcorn ini malah nyungsep dengan sukses menjadi film yang
menyebalkan.
Akting para pemainnya, jelek
bangettt, hanya Scott Adkins yang aktingnya paling meyakinkan. Kellan Lutz
totalitasnya hanya pada tubuhnya doank yg rajin nge-gym, jadi sebelum syuting,
dia melakukan push-up dan sit-up supaya tampil lebih kece di pelem (akting
tetep ga ada perubahan, tetep kaku). CGInya, kadang meyakinkan, tapi lebih
banyak tidak meyakinkannya. Banyak adegan kentara banget CGInya, namun tidak
berakhir menyedihkan seperti CGI shitnetron naga indocial.
Naskahnya amburadul (ga perlu
dikomentari). Editingnya, buruk rupaaa, banyak adegan yang seharusnya di shoot
panjang, eh, hanya seperkian detik, lalu pindah sudut pandang lagi dan naasnya,
pemilihan sudut pandang kameranya juga mengerikan. Peralihan dari satu scene,
ke scene lain, jomplanggg banget, ngeditnya sambil mabok kali. Adegan slow
motion ala 300, dalam beberapa adegan efektif, tapi dalam adegan lainnya
terkesan memaksa. Dan yg paling mengganggu, sound editingnya, mungkin niatnya
ingin memberi kesan suara waaahhhh, dan berakhir dengan sedari awal sampe akhir
pelem ada suara mendengung dan menderu menyebalkan, bahkan di saat seharusnya
adegan tenang (bahkan suara dialog pemainnya sampai kalah dengan suara efek
alay inih) !!
Finally, mengapa gueh nonton film
ini di bioskop ? Kembali lagi ke awal, karena sedang ga ada kerjaan, pengen
hiburan dan emang sedang pengen nonton film2 gejes, jugaaa, taraaa, subsnya
kelar deh
Tapi sayah tetep yakin, Paranormal
Activity Marked One lebih gejes dari pelem inih !!
Dan terbukti, film PA:MO bener2
gejes, astagaaahhhhhh
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
0 comments:
Post a Comment